Mungkin saya akan mengeluh untuk berbagai hal, tapi saya tidak akan berhenti bersyukur buat sekeliling saya. God is good. Bersyukur tentang hal kecil lebih baik daripada mengeluh tentang apapun.
Bersyukur masih mau disapa tukang parkir, satpam, tukang kebun, tukang ojek, resepsionis, bapak perpus, tukang jaga kantin, padahal wajah menunjukkan ekspresi kusut, mumet, jutek, senyum tidak ikhlas, atau wajah berbeban berat plus kurang tidur.
Bersyukur punya teman-teman yang tidak pelit ilmu, jadi bisa berdiskusi apapun atau ngehina tanpa batas demi kemajuan IP masing-masing.
- PRA-MBA, butuh beradaptasi dengan ilmu bisnis, saya memiliki LLC sebagai teman belajar. Kita mulai dari titik awal.
![]() |
Laras, Edu, Bela, Reddy, Yesha, Lubab, and Dani |
- Semester 1, punya koko Jonathan yang selalu nyemangatin, Tommy yang ngeledekin, Dicky yang ngebawelin, Intan as mood booster, and Mb Avis as a Mom
![]() |
Top: Dicky, Tommy, Radit, Andre, Nela Down: Intan, Mb Avis, Ika, Gabby |
![]() |
Gabby-Jonathan |
- Semester 2, tersisa Dicky yang bisa super baik kalo sharing tugas dan ilmu, tapi super duper menjengkelkan if he is joking or trying to humiliate me dan Intan yang tetap menjadi mood booster.
Teman Dekat? Belum tentu. Cuman Teman? Kata siapa. Kita adalah kita dengan keegoan tanpa batas yang bersinar. Terima kasih kalian. Bersyukur buat mereka :)
0 comments:
Post a Comment