February 22, 2015

Cinta kamu itu Kata Kerja atau Nilai Hidup?

Pertobatan seperti apa yang ingin kita lakukan? Pertobatan dengan memberitakan Injil. Memberitakan Injil itu masih general, kita masih dapat membaginya ke beberapa bagian. Contoh pemberitaan tentang Injil, kita dapat memberitakan Injil dengan Kasih dan Cinta. (Mumpung lagi bulan Februari, temanya berkisah love) Ingat Yohanes 3 : 16 "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."

Cinta Kasih itu modal awal dalam relasi. Bapa mengaruniakan Putra Tunggal-nya karena Cinta Kasih kepada kita. Cinta Kasih yang tulus itu menciptakan sikap yang kongkret dan pengharapan. Bagaimana cara kita menghadirkan cinta untuk membangun nilai dan prinsip? Ingat Bunda Teresa Kita mungkin bisa belajar dari kata-katanya, bahwa "Bila kita tidak bisa memberikan hal" besar pada dunia, kita bisa memberikan hal-hal kecil terhadap dunia dengan cinta kita yang besar." means : selama niat kita tulus, hal besar itu nyata. Bila kita tidak mendasari pertobatan tanpa membangun nilai dasar, apakah kita mampu melihat ciptaan Tuhan sebagai hal positif?

Cinta Kasih itu bukan dibicarakan, tapi Cinta Kasih itu dihidupkan. Apakah cinta kamu itu kata kerja atau nilai hidup? Bangunlah cinta yang tulus sebagai nilai dan prinsip hidup kamu. Renungan Pdt. Handi really simple, easy, and make the points. Happy Sunday.

-me-
a hard working girl to go to church

Catatan Perjalanan : Jambi (Februari 2015)

The unexpected moments of expectation journey really worth telling

Welcome To Jambi
Jambi (Februari 2015)
Dari 5 pulau besar di Indonesia, saya belum pernah mengunjungi Sumatera.
-Sulawesi, lahir dan besar di sana.
-Jawa, keliling-keliling barat ke timur.
-Kalimantan, pernah transit di Balikpapan dan main ke kota. 
-Papua, pernah dapat liburan gratis selama 3 minggu disana.
-Nusa Tenggara dkk, walaupun belom semua setidaknya pernah ke Lombok.
Sumatera? Belum pernah
Hingga kemaren, saya menemukan excuse untuk mengunjungi Sumatera. Pack my backpack, buy round trip ticket, and just go. Impulsif memang, tapi selalu ada cerita di setiap perjalanan. Ada moment yang membuat kita bersyukur dan kisah untuk berterimakasih.

How to get there:
By plane, Yogya - Jakarta ; Jakarta - Jambi ; again Jakarta - Jambi
Saya menulis Jakarta - Jambi dua kali, karena saya ketinggalan pesawat ke Jambi. Boarding time Yogya - Jakarta tepat waktu, namun hujan deras melanda Yogya sehingga bandara tutup, yang berarti pesawat tidak bisa terbang. Well, kita disuruh menunggu di dalam pesawat sekitar 2-3 jam. Dan selisih jam terbang Yogya - Jakarta - Jambi adalah 2,5 jam. Otomatis, saya tidak bisa mengejar penerbangan selanjutnya dan harus membeli tiket baru yang harganya nadjubillah. Butuh, mau gimana lagi.

Saya masih menggunakan pesawat untuk kembali ke Yogya.
go show ticket to Jambi
Where to stay:
Saya menginap di Aston Jambi Hotel & Conference Center. Banyak pilihan hotel di Jambi, jangan khawatir. Untuk harga kamar, saya lupa. Tapi bisa cek di booking.com, traveloka, atau agoda. Overall, kamarnya bersih dan nyaman. Sarapannya okelah walau kurang variasi. 

Where to eat:
Lupa >_<

Any other info:
-Don't expect too high about this city, apalagi kalau kamu berasal dari kota besar.
-Kota ini bukan kota wisata, tapi ada tempat wisatanya.
-Sungainya lebar banget, salah satu sungai terlebar yang pernah saya lihat di Indonesia.

What to enjoy:
-Candi Muaro Jambi, sejam kalo naik motor
-Sungai Batanghari
Opens in new window




introduce the host
Bersyukur punya sahabat yang mau direpotkan, direcokin, digangguin, dan dibawelin. I'm lucky cause he's a great host. Salute, dud!


Travellingbackpacker atau apapun namanya itu dapat membuat kita lebih memahami makna kata tolong dan terima kasihAwesome!
 
The Absurd Mind Template by Ipietoon Blogger